Semua Ada Usahanya

Saya sering sekali iri kepada teman-teman saya yang entah kenapa pinternya ga ketulungan, bimbingan dengan profesor yang jadi bapaknya salah satu keilmuan teknik industri di Indonesia dan di semester 7 udah ambil data (eh maaf salah fokus. Untuk teman yang satu ini, saya sedikit iri), tapi yang jauh lebih membuat saya iri adalah teman yang peningkatan kapasitas dan ilmu agamanya benar-benar pesat..

Saya seringkali iri melihat teman saya yang begitu telaten dalam menulis, mengutip dari berbagai buku, dan dari berbagai Bahasa, seolah tidak pernah kehabisan ide untuk membuat catatan dan memberi manfaat bagi orang lain. Sedangkan saya hampir tidak pernah bisa menerbitkan tulisan yang berkualitas hiks (makanya disembunyiin di blog, hahaha)

Saya iri dengan teman saya yang dahulu masih terbata-bata membaca kitab berharakat kemudian sekarang lancar jaya sejahtera membaca kitab gundul, sedangkan saya dari dahulu sampai sekarang tetap bengong ketika berhadapan dengan huruf-huruf arab yang rapi nan imut berjejer.

Saya juga iri dengan teman saya yang dahulu masih belajar mengucapkan huruf-huruf dalam Al-Qur’an, kemudian sekarang sudah mempu menghafal banyak sekali dengan pengucapan yang baik; mengeluarkan huruf dari makhrojnya dan memenuhi haq dan mustahaq nya. Sedangkan saya masih megap-megap dengan koreksi yang super banyak ketika sedang dites bacaan Al-Quran.

 

‘Alaa kulli haal, sebenarnya ketimbang menangisi dan melihat dengan iri akan keberhasilan orang lain, Mar, seharusnya kamu seharusnya berpikir lebih jauh. Iya, berpikir bahwa keberhasilan itu seperti puncak gunung es yang terlihat. Di baliknya, ada usaha dan tawakkal yang jauh lebih besar dari yang kamu kira. Ada keringat yang mengucur, ada air mata yang tertumpah karena lelah, ada tubuh yang ‘tanpa sengaja’ tertidur meminta haknya, ada malam-malam yang tetap hidup di saat kamu terlelap, ada tempaan kedisiplinan, ada ujian keteguhan hati, ada rasa tawakkal dan harap yang tinggi kepada Rabb ‘Azza wa Jalla, ada niat yang ikhlas.. ada.. banyak sekali.

Ketimbang memandang iri keberhasilan orang, kamu seharusnya membersihkan hatimu dan meluruskan niatmu hanya untuk Allah. Kamu seharusnya seimbang dalam memanage dan mengalokasikan waktumu, seimbang dalam melakukan amalan mubah hingga tetap memprioritaskan yang wajib kemudian yang Sunnah.  Kamu seharusnya memperbanyak berdoa dan tawakkal kepada Allah- yang tanpaNya kamu tidak akan bisa hidup sekejap matamu.

Dan kamu seharusnya tau betul bahwa.. setiap hasil itu ada sebabnya, tentu dengan hidayah dan izin Allah.

“Kalau usahanya CUMA segitu, ya hasil yang didapet juga bakal CUMA segitu”

semua-ada-usahanya

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

“Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara. Akan aku kabarkan perinciannya dengan jelas; (yaitu) kecerdasan, kemauan keras, semangat, bekal yang cukup, bimbingan Ustadz, dan waktu yang lama”

2 thoughts on “Semua Ada Usahanya

Leave a comment