Dua Kata

Dua kata

.
.
.
.
Difoto dan memfoto..
Dua kata yang sangat berkaitan dengan salah satu prinsip yang saya miliki, prinsip tersebut adalah saya tidak mau difoto dan tidak mau mengambil foto orang lain. Prinsip ini sudah saya pegang sejak saya SMA.. masih tetap saya pegang sampai sekarang, dan insyaaAllah selamanya. Prinsip ini cukup mencuat dan (akhirnya) diketahui orang lain (terutama teman-teman seangkatan) ketika saya memperoleh tugas kaderisasi himpunan jurusan yang mengharuskan kami (calon kader) berfoto berdua-berdua. Di sana saya berterus terang kepada pengkader bahwa saya tidak bisa mengerjakan tugas tersebut, dan saya mengajukan alternatif tugas sehingga esensi dari tugas tersebut tetap diperoleh. Melalui tugas tersebut, alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk menceritakan secara implisit bahwa saya tidak mau difoto (dan alhamdulillah, saya bersyukur sekali, teman-teman saya dapat diajak kerja sama untuk ini. terima kasih banyak ya guys). Dan in the end of the day, nametag osjur saya jadi lebih banyak dicari dibanding sayanya. hahaha :v

Saya memang sering sekali melewatkan sesi-sesi foto, mulai dari sesi foto angkatan, foto kelas, foto bareng teman yang baru selesai sidang, foto asisten dan praktikan di akhir sesi praktikum, foto bareng pembicara di forum, foto bareng keluarga pas lebaran, foto bareng tim proyekan, dll dll. Dan.. semoga di kesempatan seterusnya teman-teman bisa paham kalau saya tidak berkenan untuk difoto maupun memfoto.

(Q: terus ngapain ini prinsip kamu umumin segala, Mar?)

Gini, jadi Continue reading